MENCICIPI PERAWAN KAMPUNG TERTIDUR PULAS

MENCICIPI PERAWAN KAMPUNG TERTIDUR PULAS


MENCICIPI PERAWAN KAMPUNG TERTIDUR PULAS, Hasrat-Bispak60 Berasal di saat kami baru berpindah isikan rumah anyar di lokasi Bogor Selatan, Pada ketika itu kami anyar isi rumah lebih kurang 1 bulan istriku meratap kesepian lantaran rumah kira-kira kami masihlah banyak yang kosong dan harus mengurusi 2 anak lelaki kami yang sedang bandelbandelnya.


Jadi kamipun sependapat buat cari saudara ketahui pembantu buat temani istriku dalam rumah dan menolong jaga ke 2 anak kami. Serta pada akhirnya istri sayapun pergi ke daerah halamannya di Ciamis buat cari saudara atau pembantu di kampungnya yang dapat temani ia.


Singkat kata selanjutnya bisalah saudara jauh dari istri saya yang dapat dibawa ke rumah baru kami itu.  Memang sih saudara jauhnya itu orangnya manis dan masih polos sekali. Mahfum orang daerah dan baru pertama kalinya keluar kampungnya sendiri serta langsung dibawa ke arah tempat yang lumayan jauh dari lingkungan rumah nya. Tetapi bila permasalahan tugas memanglah cukup terampil dari yang bernama membasuh baju,piring,masak,ngepel serta yang lain sudah dibolehkan disebut rapi deh,


Awalawalnya sih saya tidak ada hati apaapa sama sang Elis ini (katakan saja begitu namanya lah). Namun selesai waktu bergulir kira-kira dua bulan. Sang Elis ini masuk di dalam rumah kami baru kelihatan kalaupun anak ini lagi kembali segersegernya dan anyar mao besar. Mahfum umurnya saat itu masih 16 tahunan dan kalaupun saya simak tiap-tiap gajih yang di kasih ke ia terus di belikan semua jenis kepentingan individu (kosmetik dan lain-lain). Dan lantaran ia senang bersolek diri karenanya selesai dua bulan itulah telah mulai nampak lebih dewasa. Lebih bersih dibanding waktu pertamanya dating dari kampungnya di Ciamis. 


Di suatu hari (bila tak salah kala itu hari Sabtu) Saya pulang kerja 1/2 hari, menjadi saat hingga di dalam rumah itu lebih kurang sekitaran Jam 3.00 sore. Pada waktu saya masuk ke nyatanya tidak ada nada yang menjawab karenanya sayapun coba mencari orang rumah. Rupanya yang ada cuman hanya Elis saja yang lagi tidur di kamarnya yang tidak terkunci.

MENCICIPI PERAWAN KAMPUNG TERTIDUR PULAS

Ketika tersebut baru pertama kali saya lihat ia pada situasi tengah tidur. Dengan cuma memakai daster pemberian dari istri saya. Pada ketika itu dasternyapun terkuak hingga di atas pinggang.  Wowwow satu panorama yang cukup segeeerrr untuk di cicipi jadi di saat itu timbullah fiktor (pikiran kotor) saya buat coba meraba sisi yang terkuak itu.  Secara perlahan-lahan saya mendekati ia yang tertidur nyenyak di atas kasur gulung /palembang yang kami siapkan untuk dirinya.


Lalu tak ada persoalan apa saja saya telah mulai menyeka/mengelus sisi kaki. Naik terus kebagian pahanya yang hitam manis itu dengan perlahan-lahan serta halus. Sampai karena sangat asyiknya saya mengeluselus sisi itu secara ngga sadar torpedo/junior saya dibalik celana mulai mengencang. Karena itulah akal sehat saya telah mulai raib karena rabaanrabaan tangan ini sudah memulai merambat ke sisi toketnya yang barusan mulai merekah


Memang.. sih saya cuman meraba dari luarny saya tapikan banyak pembaca dapat mengandaikan begitu cantiknya sisi dalamnya kalaupun dibuka. Namun rabaarabaan itu saya setop lantaran sang Elis menggeliang di tidurnya yang mebuat saya terkejut serta langsung lari tinggalkan kamarnya. Sebentar saya keluar kamarnya Elis, istri,anak serta mertua saya tiba habis makan Bakso bang kumis yang berada di seberang komplek kami.


Sehabis momen hari itu saya terus coba cari peluang dalam kesempitan untuk nikmati yang elokindah dari sang Elis itu.  Bahkan juga di suatu hari waktu saya mendatangkan uang sambilan dari satu diantaranya partner kerja, saya coba membelikan ia pakaian tidur terusan. Cawet dan bh yang seluruhnya berwarna pink yang di kemas Koran (agar istri tidak syak wasangka gicu..loh..artinya). Didalamnya saya kasih sedikit catat yang bunyinya : 


di gunakan..ya..Lis agar kamu tambah kerasan di tempat ini dan gak boleh ampe tertangkap sang ibu. Ternyata pemberian saya itu tidak ditampik dengan dia serta langsung ngucapin terima kasih..ya Pak.


Serta ternyata pancingan saya itu sukses, mengapa saya katakan sukses..???, karena sang Elis ini ternyata cukup sedikit kasih angin ke saya di mana ada peluang terus bersikap genit

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama